22 Feb 2013

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Pengaruh Motivasi Terhadap KinerjaPengaruh motivasi terhadap kinerja sangatlah besar. Motivasi adalah penggerak dan kinerja tinggi hanya bisa dicapai dengan tindakan. Motivasi akan berbading lurus dengan kualitas dan kuantitas tindakan. Sementara, kualitas dan kuantitas tindakan berbanding lurus dengan kinerja.

Formula Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Kinerja tinggi bisa dicapai dengan 3 aspek penting: sistem, kompetensi, dan motivasi. Ketiga aspek ini harus ada dan sama-sama kuat jika ingin menghasilkan kinerja tinggi baik secara individu maupun organisasi.

Jika dirumuskan: KINERJA = Sistem X Kompetensi X Motivasi

Mungkin sebuah perusahaan memiliki sistem yang canggih, baik sistem manajemen, pemasaran, kualitas, dan sebagainya. Ditambah dengan sumber daya manusianya yang memiliki kompentensi yang tinggi. Semua akan percuma jika motivasi bernilai nol. Apa pun, dikalikan dengan nol hasilkan akan nol.

Saya pernah menemukan sebuah perusahaan yang memiliki sistem yang canggih. Sistem akutansi yang baik dan sistem kualitas (ISO) yang sudah berpengalaman juga. Sumber daya manusianya pun memiliki kompetensi yang memadai. Sayangnya, perusahaan ini melupakan motivasi karyawannya. Akhirnya sistem yang hebat dan kompetensi yang memadai seolah tidak bermanfaat untuk kemajuan perusahaan tersebut. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Itu Sangat Strategis

Buat apa sistem yang hebat jika tidak diterapkan? Untuk menerapkan sistem yang hebat perlu motivasi yang tinggi. Begitu juga buat apa sumber daya manusia yang hebat jika motivasi untuk bekerjanya payah? Ilmu, keahlian, dan pengalaman akan percuma jika tidak dipraktekkan.

Membangun sistem yang bagus adalah penting. Membangun kompetensi adalah penting. Tapi, jangan lupakan dengan membangun semangat orangnya. Berikan perhatian yang cukup mengenai motivasi. Gunakan cara yang benar untuk memotivasi, sebab cara yang salah justru bisa berakibat sebaliknya. Maksud hati ingin memotivasi, tetapi justru malah menghancurkan motivasi.

Siapa yang berperan dalam membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dalam sebuah perusahaan? Leader? Tentu saja, tetapi tidak cukup motivasi datang dari leader. Semua orang, mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan paling rendah harus berperan.

Seorang pimpinan tidak cukup mengatakan, “Kamu harus memiliki motivasi kerja.” Seorang pimpinan harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi anak buahnya. Dengan cara yang benar. Oleh karena itu, seorang pimpinan selain dia sendiri memiliki motivasi yang tinggi, dia pun harus mampu memotivasi anak buahnya.

Begitu juga: seorang anak buah tidak boleh hanya mengandalkan motivasi atau dorongan dari atasannya. Seorang karyawan yang baik, harus mampu bekerja dengan motivasi tinggi. Anak buah juga harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dirinya sendiri. Tidak untuk siapa-siapa, untuk dirinya sendiri.

Jadi, terlepas peran apa yang Anda miliki, pemilik bisnis, pimpinan, atau karyawan: kemampuan membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi diri harus dimiliki jika ingin menghasilkan kinerja yang tinggi. Sebab, pengaruh motivasi terhadap kinerja sangat penting.